Hampir semua latihan dapat digunakan sebagai sarana untuk memulai
pelatihan dengan (icebreaker). Dua
tujuan utama menggunakan icebreaker
adalah pertama, memberi peluang kepada peserta untuk memperkenalkan diri satu
sama lain, dan yang kedua untuk menuntun mereka ke pokok permasalahan. Peserta
seringkali mendapati bahwa pokok permasalahan akan lebih jelas dengan
penggunaan icebreaker yang tepat.
Icebreaker
Icebreaker
Latihan dalam pengelompokan ini adalah kontak pendahuluan yang
tidak menakutkan. Dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar
dapat saling mengenal satu sama lain dan mengurangi penghalang yang mungkin
muncul. Fasilitator berpengalaman mengatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan
suatu program tergantung pada dua poin ini.
Semakin peserta merasa nyaman satu sama lain, maka semakin baik
lingkungan pembelajaran. Jika peserta merasa nyaman satu sama lain, dengan
senang hati mereka akan berpartisipasi dan mengeluarkan ide-ide baru.
Meskipun kebanyakan fasilitator menilai bahwa latihan ini tidaklah
terlalu menakutkan, beberapa peserta mungkin merasa sebaliknya. Jika seorang
peserta memandang latihan itu menakutkan, pastikan bahwa mereka tetap memiliki
cara agar dapat berpartisipasi. Merupakan keputusan bijaksana untuk membiarkan
orang tahu sejak awal program bahwa mereka dapat melewati setiap latihan atau
kegiatan yang tidak mereka sukai.
Membangun kerja sama tim
Latihan ini digunakan untuk memperbaiki hubungan masing-masing
individu dan subkelompok di dalam suatu kelompok. Istilah ‘kelompok’ dalam
membangun kerja sama tim umumnya mengacu pada kelompok kerja yang didirikan
atau sebuah kelompok yang akan bekerja sama.
Pada saat menggunakan latihan ini, Anda dan juga peserta, harus
sadar bahwa satu-satunya hasil yang muncul dari latihan ini mungkin hanya
berupa identifikasi konflik atau masalah antara bagian atau individu yang
berbeda. Walau bagaimanapun, suatu konflik atau masalah akan lebih mudah
diselesaikan atau diatasi etelah diidentifikasi. Latihan ini seharusnya
memberikan kesempatan kepada peserta untuk saling terbuka dalam mengenal satu
sama lain.
Sangatlah penting bagi Anda untuk membahas secara menyeluruh
latihan ini agar dapat memastikan bahwa tidak ada rasa permusuhan, kemarahan
atau frustasi. Jangan biarkan peserta bubar sebelum hal-hal demikian
ditanggulangi.
Komunikasi
Latihan yang digunakan untuk komunikasi dirancang agar peserta
dapat mengeahui ketrampilan komunikasi mana yang dapat diperbaiki. Anda,
sebagai fasilitator, harus sangat berhati-hati terhadap tujuan sesungguhnya
dari beberapa latihan komunikasi, karena kadang-kadang bagi para peserta
sangatlah sulit untuk duduk di belakang dan tidak mengatakan apa-apa pada saat
segalanya mulai berantakan.
Anda juga perlu menyadari bahwa bagi sebagian peserta Anda mungkin
dipandang sebagai role-model. Ketika
memimpin sebuah program ketrampilan berkomunikasi Anda harus memastikan bahwa
apa yang Anda harus memastikan bahwa apa yang Anda berikan benar. Karena
merupakan bagian komunikasi yang sangat penting, feedback harus dimanfaatkan dalam semua latihan komunikasi. Feedback harus spesifik dan diarahkan
pada tingkah laku yang diamati, serta kemampuan peserta dalam pengendalian
tingkah laku tersebut.
Kemampuan Fasilitator/Presentasi
Ketrampilan memfasilitasi ditujukan pada orang yangperlu
mengembangkan atau memperbaiki kemampuan mereka berbicara di muka umum atau
presentasi.
Pada saat menggunakan latihan untuk memperbaiki ketrampilan
presentasi, Anda harus dapat mengambil keuntungan dalam setiap kesempatan
dengan memanfaatkan individu dalam kelompok bila memungkinkan. Artinya suruhlah
sebagian dari mereka menjalankan latihan. Yang paling penting, fasilitator
memastikan bahwa individu tersebut diamati dan dibahas oleh individu yang lain
dalam kelompok tersebut. Melalui
pengamatan sederhana ini, anggota kelompok dapat melihat hal-hal yang
bisa atau tidak diterapkan bagi mereka. Semakin banyak gaya presentasi
yangmereka lihat, akan semakin baik.
Latihan model begini mungkin akan sangat menakutkan bagi beberapa
anggota kelompok, jadi pastikan Anda siap untuk menawarkan dukungan dan
bantuan.
Latihan pembangkit semangat
Latihan ini dapat digunakan kapan saja jika Anda melihat bahwa
peserta sudah mulai kehilangan minatnya atau mengantuk. Rancangannya hampir
sama dengan icebreaker, tapi
terkadang diasumsikan bahwa anggota kelompok telah mengenal satu sama lain.
Karena alasan ini, mungkin sebagian latihan kelihatan menakutkan bagi beberapa
anggota kelompok. Jika ada seseorang yang tidak ingin berpartisipasi, biarkan
dia duduk di belakang atau berperan sebagai pengamat. Biasanya mereka akan
segera bergabung karena melihat kesenangan yang dialami anggota kelompoknya.
Latihan ini digunakan untuk membuat peserta bersemangat,
melancarkan peredaran darah, menghilangkan kantuk setelah istirahat makan
siang, mengumpulkan orang-orang dengan mudah atau merangsang mereka mau
berpikir tentang pendekatan baru terhadap suatu masalah.
Fasilitator yang berpengalaman juga bisa menggunakan latihan ini
untuk mengurangi ketegangan yang mungkin dialami oleh individu maupun kelompok.
Pembelajaran
Latihan ini dirancang bagi para peserta agar dapat melihat sikap
atau gaya belajar mana yang memerlukan perbaikan. Latihan ini cenderung lebih
bersifat eksperimental dalam penerapannya. Yaitu, peserta biasanya diminta
untuk melakukan sesuatu dan mereka bisa memberikan hasil atau jawaban yang
bermacam-macam. Setelah fase latihan selesai, fasilitator biasanya menjelaskan
cara terbaik dari masing-masing kelompok dalam melakukan sesuatu untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Anda harus memastikan bahwa seluruh latihan dibahas secara
menyeluruh dan setiap peserta bisa melihat hasil akhir atau metode yang
seharusnya. Anda pun harus menyadari bahwa ada banyak gaya belajar yang
berbeda-beda. Jangan buat asumsi bahwa setiaporang di dalam kelompok akan
mempelajari cara yang sama. Pastikan Anda memperoleh sebanyak mungkin feedback untuk mengecek pemahaman
peserta.
Persepsi
Latihan persepsi umumnya menyenangkan bagi setiap orang yang
menggunakannya. Dirancang untuk melihat bagaimana peserta melihat situasi atau
objek yang berbeda. Hasil akhir sebagian besar latihan adalah bahwa peserta
menyadari kebutuhan mereka menggunakan pemikiran lateral, untuk melihat segala
sesuatunya dengan cara lain, dan untuk mencoba menghilangkan prasangka tertentu
dalam melihat sesuatu.
Karena latihan ini menyenangkan, maka wajar saja digunakan sebagai
icebreaker atau latihan pembangkit
semangat.
Beberapa individu di dalam kelompok mungkin mengalami kesulitan
dengan latihan persepsi. Jika mereka menemui kesulitan, cobalah membiarkan
anggota kelompok lainnya menjelaskan persepsi yang berbeda kepada mereka.
Evaluasi
Sebagian besar latihan evaluasi ditujukan kepada para peserta
untuk mengevaluasi diri sendiri atau program. Bagian pentingdari proses
evaluasi harus ditunjukkan kepada para peserta sejak awal latihan. Poin ini
adalah setiap evaluasi harus bersifat konstruktif, bukan destruktif. Segala
sesuatu dapat lebih mudah diperbaiki atau dibetulkan dengan menggunakan
evaluasi konstruktif. Evaluasi destruktif tidak menghasilkan apa-apa kecuali
meninggalkan perasaan tidak enak bagi sebagain anggota kelompok.
Jika latihan ini digunakan dengan tujuan untuk mengavaluasi
program, alangkah baiknya Anda pastikan bahwa para peserta diberitahukan
hasilnya, baik lisan maupun tertulis.
Manajemen diri
Latihan ini memberikan peluang kepada para peserta untuk memahami
bagaimana mereka dapat memperbaiki tekhnik pengembangan diri mereka sendiri.
Tekhnik ini sama dengan tekhnik manajemen waktu, tapi namanya berbeda. Di sini
kita mengarahkan pada perbaikan kemampuan berorganisasi para peserta.
Peserta memperoleh banyak informasi dan ide-ide baru dari anggota
lainnya di dalam kelompok, jadi pastikan bahwa seluruh anggota kelompok
mengetahui prinsip apa yang digunakan oleh masing-masing peserta dalam latihan
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar