100 PERMAINAN UNTUK TRAINING (Lanjutan)
Perbedaan
secara keseluruhan
Sedikit sekali trainer baru yang
mengetahui definisi games, simulasi dan bermain peran, studi kasus dan
lain-lain. Definisi berikut sangatlah luas dan merupakan definisi yang telah
saya sertakan bagi trainer baru untuk digunakan. Semakin banyak pengalaman yang
diperoleh trainer, maka semakin banyak pula definisi mereka sendiri yang dapat
diterapkan.
Bahkan dengan melihat beberapa contoh
yang diberikan di sini, Anda akan dapat mengetahui bahwa sulit untuk
mengkategorikan beberapa latihan dalam satu pengelompokan. Catur, misalnya,
bukanlah semata-mata game atau simulasi, melainkan kombinasi keduanya. Bagi
mereka yang tertarik, catur dikembangkan di India pada abad ke-6 dan dirancang
untuk mensimulasikan pertempuran kontemporer.
Games
Game adalah suatu latihan dimana
pesertanya terlibat dalam sebuah kontes dengan peserta lain (atau sekelompok
orang) dengan dikenai sejumlah peraturan. Biasanya games meliputi beberapa tipe
pembayaran. Sebagian besar games pelatihan sekarang lebih diarahkan pada
kompetisi trainee secara individual
terhadap dirinya sendiri dari pada berkompetisi dengan sesama trainee. Hal ini menghindari situasi
adanya yang menang dan yang kalah.
Istilah ‘games’ meliputi, games
ketrampilan psikomotorik, ketrampilan intelektual dan paling banyak adalah adu
untung. Beberapa tipe game yang umum meliputi lempar panah, ular tangga,
sepakbola, scrable, tebak kata dan
bermacam-macam permainan kartu. Games yang dimainkan secara individual,
meliputi solitaire, patience (semacam
permainan kartu), teka-teki silang dan bahkan mesin poker.
Simulasi
Simulasi adalah contoh situasi aktual
atau imajiner. Simulasi umumnya digunakan untuk melatih operator masa depan
dimana akan sangat tidak praktis atau terlalu brbahaya bagi trainee untuk menggunakan peralatan atau
lokasi sesungguhnya. Simulasi biasanya dirancang serealistis mungkin supaya treinee dapat belajar dari tindakan
mereka tanpa khwatir harus memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak.
Contoh simulasi meliputi simulator
penerbangan, simulator mengamudi, dan perang-perangan.
Asah
Otak
Asah
otak berada di kelasnya tersendiri. Bukan merupakan games atau simulasi murni
melainkan teka-teki yang dapat menyibukkan pikiran peserta atau menunjukkan
titik kuncinya. Asah otak umumnya tidak memiliki peraturan, tapi trainer boleh
merancang peraturan mereka sendiri untuk menyesuaikannya dengan sesi pelatihan
individual.
Asah otak tertentu meliputi
latihan-latihan seperti menggabungkan titik dan paling banyak merupakan latihan
persepsi.
Bermain
Peran
Bermain peran digunakan dalam pelatihan
untuk melihat bagaimana peserta bereaksi dalam situasi tertentu sebelum dan
sebuah sesi pelatihan. Bermain peran sangat bermanfaat untuk memberikan
kesempatan peserta mempraktekkan bagaimana berhubungan dengan orang lain sesuai
skenario yang diberikan. Bahkan meski peserta keliru melakukannya, mereka tetap
dapat mengambil suatu pelajaran.
Studi
Kasus
Definisi studi kasus sama persis dengan yang ditunjukkan
namanya. Sebuah kasus (basanya berasal dari daerah kerja peserta) dipelajari
oleh kelompok atau oleh individu. Studi mendalam dari hal sesungguhnya atau
skenario yang disimulasikan dimaksudkan untuk mengilustrasikan hasil-hasil
tertentu. Apabila sebuah kelompok atau individu memiliki jawaban terhadap
masalah atau situasi tertentu, maka jawaban tersebut dapat dibandingkan dengan
hal yang sesungguhnya terjadi dan hasil-hasil yang muncul dalam peristiwa
tersebut.
Kapan
sebaiknya kegiatan
tersebut
dilaksanakan?
Latihan-latihan training dapat digunakan kapan saja selama
pelatihan sepanjang relevan dengan poin pelatihan sepanjang relevan dengan poin
pelatihan atau telah dirancang untuk tujuan tertentu.
‘Tujuan tertentu’ bisa untuk
menyibukkan peserta pada saat menunggu rekan mereka yang belum siap, dan untuk
menghilangkan rasa kantuk peserta setelah makan siang. Tujuan ini boleh saja
asal disebutkan. Yang tidak tepat adalah apabila latihan digunakan semata-mata
sebagai pengisi waktu atau untuk membuat fasilitator terlihat seperti seorang
tukang sulap.
Anda juga dapat menggunakan latihan
terstruktur sebagai alat untuk menyalurkan energi berlebih atau untuk
menghidupkan suasana kelas. Kegiatan tersebut dapat menjadi sarana untuk
memperbaiki atmosfir belajar.
Jadi tipe latihan terstruktur yang
seperti ini harus dipilih dan digunakan berdasarkan manfaatnya, untuk
memperjelas instruksi, atau memperbaiki lingkungan belajar.
Tanggung
jawab Fasilitator
Tanpa mengesampingkan sebaik apapun kita selaku presenter
atau dosen, kita seharusnya tidak membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa
orang akan selalu tertarik hanya dengan presentasi-presentasi kita. Manfaat
games, simulasi, bermain peran, asah otak, studi kasus dan kegiatan lain yang
sejenis merupakan aplikasi dari prinsip belajar orang dewasa. Anda, selaku
fasilitator, harus memastikan bahwa peserta jangan sampai terlalu terlibat
dalam kegiatan (permainan) sehingga melupakan poin pembelajaran. Sebagai
tambahan Anda harus pula menyadari bahwa jika peserta memiliki tingkat
antusiasme yang tinggi terhadap latihan mereka akan bosan dengan pelatihan yang
biasa. Bukan berarti kita tidak menginginkan tingkat antusiame yang tinggi,
tetapi kita peru
memastikan bahwa peserta tetap tertarik dengan metode instruksi lain sama
halnya dengan kegiatan.
Proses pembelajaran dapat ditingkatkan
dengan menggunakan games, simulasi, bermain peran, asah otak, studi kasus dan
kegiatan lain yang sejenis. Manusia akan belajar lebih baik apabila mereka
merasa enjoy dengan diri mereka sendiri. Oleh karena itu kita perlu memikirkan
secara serius tentang menciptakan atau mensuplai atmosfir belajar yang sesuai.
Anda sebaiknya selalu memilih metode
pelatihan setelah Anda menentukan tujuan pelatihan. Metode sebaiknya dapat
merespon kebutuhan peserta, bukan kebutuhan fasilitator.
Ketika Anda memutuskan untuk
menggunakan suatu latihan terstruktur, sangatlah penting untuk mempraktekkan
latihan itu sebelum digunakan, dengan orang yang tidak terlibat presentasi pada
saat itu, paling tidak sekali. Hal ini akan membantu Anda melihat apakah
rancangan tersebut berjalan dengan baik, apakah dengan cara yang diterapkan
dapat menghasilkan hasil yang diharapkan atau tidak. Seperti sejumlah tipe
pelatihan, latihan terstruktur ini harus dievaluasi untuk nilai dan
keefektifanya. Jika tidak menghasilkan apa yang diharapkan, rancang ulang atau
modifikasi kegiatan tersebut.
Apakah Anda memiliki tanggung jawab
untuk menghibur peserta selama presentasi? Anda memiliki tanggung jawab untuk
memastikan kejelasan dan ketepatan informasi. Anda juga bertanggung jawab untuk
meluruskan peserta dan membuat mereja tetap bergerak. Tanggung jawab yang lain
adalah buatlah diri Anda bersemangat. (Hal itu bisa dipertimbangkan sebagai
nilai hiburan yang utama). Hal ini pula yang nantinya akan dibicarakan peserta
dengan temannya atau rekan kerja mereka. Jika fasilitator berada dalam situasi
dimana tipe feedback semacam ini yang
dituntut, (seperti trainer atau konsultan eksternal), maka akan dibutuhkan
berbagai macam metode pelatihan. Games, simulasi, bermain peran dan latihan
terstruktur akan sangat membantu.
Merupakan tanggung jawab Anda untuk
menguji coba semua latihan baru atau latihan yang belum pernah Anda gunakan
sebelumnya. Fasilitator harus menyadari bahwa apa yang berhasil untuk sebagian
orang tidak selalu demikian untuk orang lain. Seluruh latihan training mungkin
akan memiliki hasil yang berbeda setiap kali Anda menggunakannya. Jadi
bersiap-siaplah!
Trainer dan fasilitator hars membahas
seluruh latihan yang telah diselenggarakan selama sesi pelatihan. Tujuan
pembahasan agak rumit. Tanpa merinci lebih lanjut, ada dua alasan utama
menyelenggarakan sesi pembahasan.
Anda memiliki kewajiban untuk
menempatkan para pemain atau peserta kembali bersama setelah latihan selesai.
Hal ini berarti jika peserta memiliki kesan negatif tentang latihan, mereka
sebaiknya diperbolehkan mengeluarkan hal-hal tersebut mumpung masih berada di
ruang pelatihan dan hal-hal tersebut masih segar di ingatan mereka.
Pembahasan juga memberikan kesempatan
kepada trainer dan peserta untuk membicarakan hasil latihan. Apakah sesuai
dengan harapan semua orang? Maukah Anda melakukannya di situasi sesungguhnya?
Apa yang telah Anda lakukan pada waktu hal ini terjadi? Pembahasan juga
memberikan kesempatan kepada trainer untuk mengoreksi kesalahan selama latihan
berlangsung.
Mungkin hal yang paling penting adalah
bahwa trainer harus benar-benar jujur dan terbuka dengan para peserta. Hal ini
termasuk tidak menggunakan jadwal tersembunyi, tidak menyesatkan peserta, tidak
membela seseorang, tidak mengelabui peserta dan tidak memanfaatkan usaha
peserta demi keuntungan Anda sendiri.
Latihan training bisa menimbulkan
kesenangan bagi trainee maupun
fasilitator. Ketika manusia merasa enjoy terhadap diri mereka sendiri di
runagan kelas, mereka umumnya akan belajar lebih baik. Jadi terserah cara Anda
untuk membuat atmosfir belajar yang menyenangkan.
Kapan
latihan ini dapat digunakan?
Daripada membuat daftar latihan yang
mungkin malah membatasi aplikasinya, Saya memutuskan untuk menggunakan sistem
kode. Di samping nama latihan di halamn berikut Anda akan melihat satu atau
beberapa huruf dan lambang di bawahini. Sengaja ditempatkan untuk menyarankan aplikasi kepada Anda. Ini hanyalah
petunjuk dan dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan masing-masing trainer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar